Berdesir dada Ki Jayaraga.
Jumlah cantrik yang datang dari arah belakang padepokan itu tidak sedikit.
Sebenarnyalah Ki Jayaraga tidak begitu mengkhawatirkan keselamatan dirinya.
Namun yang membuat Ki Jayaraga khawatir adalah keadaan Ki Bango Lamatan.
“Cepat periksa seluruh
tempat ini..!” tiba-tiba terdengar suara orang yang dipanggil kakang itu
berteriak lantang, “Mereka tentu masih di sekitar sini! Mungkin mereka telah tersadar
dan berusaha bergeser menjauhi tempat ini! Namun aku yakin, mereka tidak akan
dapat pergi terlalu jauh. Mereka pasti masih bersembunyi di sekitar tempat ini!”
Kembali desir yang tajam
menggores jantung guru Glagah Putih itu. Tanpa sadar dia berpaling ke belakang
ke tempat ki Bango Lamatan sedang duduk bersamadi dengan tekunnya.
Akan tetapi, alangkah terkejutnya
orang tua itu. Rasa-rasanya jantungnya
bagaikan telah terlepas dari tangkainya. Tidak dilihatnya lagi Ki Bango Lamatan
yang sedang duduk bersamadi di tempatnya semula.
“Gila!” geram Ki Jayaraga
dalam hati dengan jantung yang berdentang semakin keras sambil mengedarkan pandangan matanya ke sekeliling, “Di manakah Ki Bango
Lamatan? Apakah seseorang telah berhasil meringkusnya justru di saat dia sama
sekali tidak berdaya?”
Namun pikiran itu segera
dibuangnya jauh-jauh dari benaknya. Ki Jayaraga yakin sepenuhnya bahwa orang kepercayaan Pangeran Pati Mataram itu
bukanlah orang kebanyakan yang dengan mudahnya akan dapat ditaklukkan.
“Dalam keadaan wajar, adalah
sebuah pekerjaan yang mustahil bagi para cantrik itu untuk menangkapnya,”
tiba-tiba sebuah angan-angan menyelinap dalam benaknya, “Namun Ki Bango Lamatan
sekarang ini sedang dalam keadaan terluka parah. Pada saat dia sedang bersamadi, tentu dengan sangat
mudahnya para cantrik itu akan melumpuhkan dan kemudian menangkapnya.”
“Namun aku sama sekali tidak
mendengar desir langkah maupun ranting-ranting yang patah serta dedaunan yang
tersibak,” berkata sudut hatinya yang lain
membantah, “Seandainya para cantrik itu sudah menemukan tempat
persembunyian Ki Bango Lamatan, sebelum mereka mencapai tempat itu, dari tempat ini aku tentu sudah mendengar gerakan mereka.”
“Cepat!” tiba-tiba terdengar kembali teriakan
lantang orang yang dipanggil kakang itu membangunkan lamunan Ki Jayaraga, “Waktu kita tidak banyak. Kita harus
segera membantu kawan-kawan kita mempertahankan pintu gerbang!”
Namun sebelum mulut orang
yang dipanggil kakang itu terkatup rapat, tiba-tiba terdengar benturan yang
dahsyat dari arah pintu gerbang disertai dengan sorak sorai yang membahana.
Agaknya pasukan Ki Gede telah berhasil menembus pintu gerbang.
“Serbuu..!” terdengar suara
teriakan menggelegar bersahut-sahutan.
“Hancurkan padepokan Sapta
Dhahana..!” suara yang lain menimpali.
“Jangan beri ampun..!”
“Kikis habis musuh-musuh
Mataram..!”
Suara-suara teriakan itu segera disusul dengan dentingan suara senjata beradu, dan sumpah serapah serta pekik jerit kesakitan.
Cantrik yang dipanggil
kakang itu terkejut bagaikan disengat
seekor kalajengking sebesar ibu jari kaki. Tanpa sadar dia berpaling ke arah
regol. Regol itu memang masih berjarak sekitar puluhan tombak, namun tampak
gelombang pasukan pengawal matesih yang menyerbu masuk melalui pintu gerbang
yang terbuka beberapa jengkal karena selaraknya telah patah. Sementara para cantrik padepokan Sapta Dhahana tampak berusaha dengan mati-matian mempertahankan pintu gerbang dan berusaha untuk menutupnya kembali
“Cepat tinggalkan tempat
ini..!” teriak cantrik itu kemudian sambil berlari menuju pintu gerbang. Tangan kanannya tampak mengangkat
senjatanya tinggi-tinggi.
“Pintu gerbang telah
jebol..!” teriak cantrik itu selanjutnya tanpa menghentikan larinya.
Para cantrik yang sedang
menyusuri gerumbul perdu dan semak belukar di halaman sebelah barat padepokan
itupun menjadi terkejut bukan alang
kepalang. Mereka juga telah mendengar suara pintu gerbang yang berderak-derak. Maka tanpa menunggu perintah diulangi lagi, mereka pun segera berloncatan dan
kemudian berlari meninggalkan tempat itu menuju ke regol depan.
Sejenak Ki Jayaraga hanya
dapat termangu-mangu sambil menahan nafas di tempat persembunyiannya. Ketika
cantrik terakhir telah melintas beberapa langkah di hadapannya, Ki Jayaraga pun
kemudian mulai beringsut mundur untuk meninggalkan tempat itu.
Namun baru saja guru Glagah
Putih itu bergeser beberapa jengkal dan kemudian berpaling ke belakang, kembali dadanya terguncang. Di tempat Ki Bango Lamatan duduk
bersamadi beberapa saat yang lalu, kini tampak sesosok tubuh tertelungkup tak
berdaya di sela –sela rimbunnya pohon-pohon perdu dan semak belukar.
Terimakasih Mbah Man !
BalasHapusSemangat Hari Pahlawan ...... !
Matur nuwun, Mbah_Man.
BalasHapusMatur nuwun, mbah mandrake atas wedarannya
BalasHapusTernyata aji lontar dobelen rontal msh blm di keluarkan
matur suwun mBah
BalasHapuskirang 2 rontal
Oh masih kirang toh!!!...😆
HapusMatur nuwun, mbah mandrake atas wedarannya
BalasHapusTernyata aji lontar dobelen rontal msh blm di keluarkan
matur-nuwun mBah-Man....
BalasHapusalhamdulillaah..matursuwuunn
BalasHapusMatur suwun mbah Man
BalasHapusMatur suwun Mbah ...
BalasHapusMatur nuwun danget wedaranipun ing Jumuah Barokah Panembahan.kelihatannya Ki BL telah memaksakan diri menggunakan Aji Panglimuan
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMatur nuwun danget wedaranipun ing Jumuah Barokah Panembahan.kelihatannya Ki BL telah memaksakan diri menggunakan Aji Panglimuan
BalasHapusKarena pilihannya yanta dua "Tewas atau Pingsan" Ki Bango Lamatan lebih baik milih pingsan....siapa tahu Rara Anjani tahu dan agak kaget....Oh..uh. kakang BL pingsan!!!!
HapusMatur nuwun sanget Mbah_Man...
BalasHapusPenasaran, siapa yang tertelungkup tak berdaya?
BalasHapusKura kura dalam perahu...
Hapusminta tambah malu malu..
dan mengkambing hitamkan rasa penasaran....
Padahal aslinya kambing itu putih....😆😆
Terima kasih Mbah Man.
BalasHapusNebak ah, yang tertelungkup tak berdaya kiranya ki Bango akibat memaksakan diri menggunakan aji halimunan dengan kondisi fisik yang sangat lemah.
Yang benar siapakah Dia, nunggu rontal berikutnya.....
Tebakan anda hampir benar, silahkan coba lagi dan kirim gudeg komplit, pasti yang tertelungkup akan celentang dan anda akan tahu siapa dia???😆😆😆
HapusHahaha
HapusHihihi....hi
HapusSepatu kebesaran.....
ngirim gudegnya ke sekar keluwih, dijamin segera tahu siapa yang tertelungkup itu. hehehehehe..
Hapusmonggo..ndang dipaketke gudege .....ben ndang iso barter wedaran
HapusDan bisa di order mau siapa saja yang tertelungkup itu, kalau pesan Rara Anjani yang tertelungkup gudeg komplit harus tripel paket, dab padepokan sekar keluwih bisa mengatur sesuai pesanan...hehehehe.
HapusMatur nuwun sanget Mbah Man👍🙏
BalasHapus"Kikis habis!!!"....baca wedaran 4 episode "telat membawa nikmat"...
Hapus....ada lagi????....untuk membangunkan yang tertelungkup tak berdaya...akibat penasaran siapa dia????...hehehe
Kalau "Kikis" sudah habis... coba cari "Kikis" lagi yg baru. Selamat hari pahlawan (meski lewat sehari) ya Ki Adiwa.😂😥
HapusSelamat...
HapusBangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.....👍
pokoke joss...
BalasHapusMator suwon mbah man
BalasHapus"Kikis" kata yang antik karena jarang dipakai dan persamaan arti "Kikis" bisa mengerik, menghapus, menghilangkan atau meniadakan...dan Aji Panglimunan itu sama dengan Aji Kikis yang memang biasanya kalau ilmu itu digunakan dalam kondisi tubuh yang lemah bisa membuat tidur tertelungkup agar wajah tetap tersembunyi dan sukar untuk dikenali, contohnya Ki Jayaraga juga sempat kaget siapa yang tidur tertelungkup karena kalau tidurnya terlentang mudah dikenali dan tidak membuat kaget sehingga denyut jantung terjaga normal....dan santai tidak ada rasa kaget yang ada hanya rasa aneh..lho????..koq Ki Bango Lamatan tidurnya nyenyak sekali padahal disini sedang ramai sekali...
BalasHapusKurang lebih begitulah arti kata kikis... kalau mesih kirang 2 lontar ya sabar saja...apalagi malam ini malam minggu banyak yang pergi ke bioskop walaupun pulangnya nginjek gituan tapi orapopo....
Kikis dan Kukus beda di i dan u. Kalau Kikis dan Kikir cuma beda s dan r. Untung saja Ki Adiwa tdk salah ketik... jadi tetap "K i k i s". Selamat tidur dan mimpi indah, Ki Adiwa.
HapusSelamat Ki Zaini saya sudah bangun terima kasih walau indah tidak datang..😆😆
HapusKultum pagi dengan topik "kikis,kikir,kukus"
Selamat pagi para saderek....
Dalam jiwa kita ada satu sifat yang harus di "kikis habis" yaitu sifat "kikir" karena sifat ini kalau dipelihara akan sangat merugi di akhirat karena hukuman sangat berat yaitu di "kukus".....bukan begitu Ki??!😆
🤣🤣🤣👍👍👍
HapusYang rame itu kalau rebutan kikis
HapusSpt Gatotkaca dengan Boma
Sekarang juga masih rame perebutan daerah propinsi dalam pilkada, jadi memang sudah dari jaman wayang kulit sampai wayang golek perebutan propinsi itu ada contoh fakta sejarah wayangnya yaitu perebutan propinsi Kikis Tunggarana ...😆😆
HapusIya bener.. gara-gara pilkada, pilkabe kurang laku, ya Ki?😀😀😀
HapusJaman nyong cilik ganu sing payu pilbeka
HapusWayange golek si unyil
Nek kid jaman now sing panyu nge-vape
Wayange kartun upin ipin
Matur nuwun Mbah Man ..... tetap semangat !
BalasHapusMaaf mbah klo boleh saran tiap rontalnya dipanjangin. Tanggung mbah bacanya. Matur suwun
BalasHapusSetuju mas adi, nanging sa' kerso panembahan ingkang kagungan rontal, hehe
HapusKalo dalam bahasa pengarangan, itulah yg disebut pandahan
HapusMenurut EYD & Jos Badudu, pandahan adalah.... silahkan browsing sendiri
Sarannya bagus tapi tidak akan memberi kepuasan walau Mbah Man gogrokkan lontar satu jilid tetap aja kurang wong masih bersambung, pasti minta lagi dipanjangin.
HapusPerpanjangan yang membuat kita puas dan membawa rasa nyaman hanya perpanjangan STNK atau SIM...😊
Top deh
BalasHapusSugeng siang ..... mudah mudahan hari ini ada wedaran .... kasian ki bango lamatan ... belum siuman
BalasHapusSaya juga kasihan kalau lama tertelungkup takut kehabisan nafasnya, mudah2an Ki BL oksigennya sudah dipasang ...hehehe
HapusSepertinya barusan dipasangi oksigen Ki ..... oksigen rasa duren ....
HapusDuren montong ya Ki, Mbah Man sering ditawari oleh Ki DurMon...😆
HapusKowe siji aku siji (ki pandan alas) hehehe
BalasHapusWow....
BalasHapusTernyata blm ada wedaran
Btw thanks berat mbah mandrake
Terima Kasih Mbah Man
BalasHapusSudah sering hujan, hampir setiap hari. Mungkin khawatir rontalnya basah dan tulisannya jadi pudar. Jadi sampai hari ini belum ada wedaran. Sehat selalu untuk Mbah_Man, juga para Can_Men.
BalasHapusBukannya karena hujan wedaran belum turun, tapi Mbah Man lagi sedikit bingung akan nasib Ki Bango Lamatan yang sedang tertelungkup itu karena setelah dicek oleh Ki Jayaraga denyut nadinya lemah, dan Mbah Man masih bimbang apa kontraknya diperpanjang atau tidak???
HapusBukannya rontal wedaran sdh pake IT? Jd sdh tdk takut luntur kena hujan.
HapusKhawatir luntur kalo ki ransumrawon & nyi wanakare yg merenggut
Ki Adiwa, coba minta tolong Anjani kasih napas buatan "seribu bunga"... supaya Ki BL cepat siuman.
HapusKi Edi H, rontal ditanggung tidak luntur, KW satu.. ✌
Ooo seperti itu
Hapus.....#savekibangolamatan
HapusSip 👍 Ki Bango Lamatan semangat 😆
Hapus"Pintu gerbang telah jebol..!!" sebentar lagi wedaran😆
BalasHapusNgapunten mbah mandrake, saya rikwés utk wedaran kisah ki RAS (Ori) saat menjalani laku sehingga mendpt ilmu kabut
BalasHapusApakah ketemu ilham pas lawatan ke timur atau ketemu gua atau gimana gitu
Kesuwun.
Ngapunten mbah mandrake, saya rikwés utk wedaran kisah ki RAS (Ori) saat menjalani laku sehingga mendpt ilmu kabut
BalasHapusApakah ketemu ilham pas lawatan ke timur atau ketemu gua atau gimana gitu
Kesuwun.
Kasil ndobel komén
BalasHapusJumat berkah
BalasHapusjumat kolowingi wedaran sak lembar, jumat sakniki selembar mawon njih mBah..mboten sah ditambahi
Setujuu Ki .... selembar mawon nggih mboten menopo menopo ... #kangenwedaran ....
HapusSetujuuu... aku ra popo juga, Ki DP.
HapusJum'ah barokah. Barokallahu fiikum.
Selembar tapi panjang seperti rangkaian sepur kluthuk bawa muatan tebu😆😆
HapusJumat penuh harapan....
BalasHapusJadual Mbah Man di hari Jumat
BalasHapus1. Sholat Jumat
2. Berdoa
3. Sholat Sunah
4. Bersilaturahmi dengan para jamaah
5. Makan siang bersama
6. Istirahat sambil memikirkan nasib Ki Bango Lamatan
7. Ambil laptop untuk di charge mungkin full charge sampai ba'da isya
Kesimpulannya wedaran mungkin sebentar lagi....😆😆😆😆
Wow....
HapusSekarang ki RAS the next genre jd protokol