Dalam pada itu, Ki Waskita
yang sekilas melihat hantu api sebesar gardu perondan itu meloncat ke atas
dinding padepokan, jantungnya bagaikan
terlepas dari tangkainya. Dengan sepenuh kekuatan segera saja dihentakkan
serangannya untuk mendesak lawannya. Tandang orang tua itu pun kemudian
bagaikan banteng ketaton. Kekhawatiran
akan nasib Ki Rangga membuat orang tua itu sudah tidak dapat mengekang diri
lagi.
Yang terjadi kemudian
benar-benar telah membuat lawannya harus berloncatan menghindar. Ki Waskita
yang semasa mudanya bernama Jaka Raras
itu telah menunjukkan kekuatan yang sebenarnya. Ikat pinggang di tangan
kanannya telah berubah menjadi pusaran angin yang memporak-porandakan
lidah-lidah api yang mengurungnya.
Ternyata Ki Waskita telah
menggunakan kesempatan sebaik-baiknya begitu lawannya berloncatan mundur dan
mundur terus. Sejenak kemudian, orang tua itu telah menggenjot tubuhnya dan kemudian meloncat
berlari meninggalkan medan menyusul Kiai Damar Sasangka yang telah menghilang di
balik dinding padepokan.
“Setan tua! Jangan lari..!”
teriak Putut Sambernyawa begitu menyadari usaha lawannya untuk mengindar dari
medan. . Berpuluh lidah api pun meluncur deras mengejar Ki Waskita, namun orang
tua itu sudah semakin jauh berlari mendekati dinding padepokan dan
kemudian meloncat naik.
Dinding padepokan itu memang
cukup tinggi, namun Ki Waskita mempunyai cara tersendiri untuk mengatasinya
sebagaimana ketika dia dan Ki Rangga beberapa saat yang lalu memasuki padepokan.
“Gila!” geram Putut
Sambernyawa begitu menyadari lawannya telah berhasil meloncati dinding
padepokan yang tinggi itu dengan caranya yang cukup cerdik. Tanpa membuang
waktu lagi dia pun segera berlari mengejar
Ki Waskita.
Dalam pada itu, Kiai Damar
Sasangka yang telah menemukan keberadaan lawannya agaknya sudah tidak dapat mengekang diri lagi. Dengan sepenuh
kekuatan, segera saja dihentakkan puncak
ilmunya pada serangan pamungkasnya itu.
Sejenak kemudian benturan
dahsyat pun tak terelakkan lagi. Terdengar sebuah ledakan dahsyat yang
bergemuruh memekakkan telinga memenuhi udara di padepokan Sapta Dhahana.
Pohon keluwih sebesar paha
orang dewasa itupun telah meledak dan hancur terbakar terkena pengaruh benturan kedua
orang itu. Puing-puing bara apinya bercampur
abu telah terlempar ke segala penjuru. Demikian juga semak belukar dan
pohon-pohon perdu serta ilalang yang banyak tumbuh rapat berjajar-jajar di
tempat itu semuanya telah hangus rata dengan tanah.
Ki Waskita yang telah berada
di atas dinding padepokan masih sempat menyaksikan benturan itu. Pandangan
matanya yang tajam telah menyaksikan sesuatu yang mendebarkan jantung. Di
saat serangan Kiai Damar Sasangka hampir
menyentuh kepala orang yang duduk di bawah pohon keluwih itu, dengan gerakan
yang tidak kasat mata, kedua tangan orang itu tiba-tiba saja telah menyilang di
atas kepalanya.
Sejenak Ki Waskita menjadi
heran. Wadag Ki Rangga yang sedang dalam puncak samadinya itu seharusnya tidak akan mampu berbuat apapun, sekalipun
hanya untuk menggerakkan ujung ibu jari
kakinya. Namun pada kenyataannya yang terjadi kemudian adalah benar-benar diluar dugaan.
Dalam pada itu, akibat dari
benturan itu tubuh Kiai Damar Sasangka telah terlempar ke belakang beberapa
langkah sebelum akhirnya jatuh bergulingan. Demikian dahsyatnya benturan itu yang
menyebabkan pengetrapan aji sapta
dhahananya menjadi terganggu sehingga
api yang menyelimuti tubuh Kiai Damar Sasangka pun telah padam dengan
sendirinya.
“Setan, gendruwo,
tetekan..!” umpat Kiai Damar Sasangka sambil mencoba merangkak bangun. Namun ternyata
kekuatan wadagnya sudah tidak mendukung
lagi. Seluruh tulang-belulang di sekujur tubuhnya rasa-rasanya telah
hancur lumat sehingga dengan tanpa daya dia kembali terguling.
Bersamaan dengan itu, Ki
Waskita telah meluncur turun dari dinding padepokan yang tinggi dan langsung berlari ke arah tempat benturan
itu terjadi.
Namun alangkah terkejutnya orang
tua itu. Pandangan matanya yang tajam segera menangkap bayangan seseorang yang
sedang berdiri tegak di atas kedua kakinya yang renggang selangkah di depan bekas
pohon keluwih yang telah hancur. Namun ternyata
orang itu bukanlah Ki Rangga Agung Sedayu.
Oh ternyata orang itu bukan Ki Rangga Agung Sedayu? Siapakah dia yg telah membuat Ki DS KO? Makin penasaran. Matur suwun Mbah_Man. Bârokallah fîk.
BalasHapusBisa Kiai Tanpa Aran,
HapusBisa Eyang Mayangkara
Bisa Juga Rara Anjani dan.....
Bisa Juga Sukra.....
...Aji Lebur Seketi....
Hapussudah jelas kok Ki Zaini, coba dibaca ulang dengan teliti ....
Hapusdia adalah :
“Setan, gendruwo, tetekan..!”
Sing seneng tetean....
HapusMungkin. . . ketan parutan klopo gandeng kopi panas.
HapusEnak tenan
Matur nuwun mbah
BalasHapusJiiiidheeer . . . bleeeng . . . peeeest
BalasHapussesungguhnya mercon blanggur yang dilemparkan dengan kekuatan puncaknya telah tepat mengenai gundul nya.
Disertai suara menggelegar membahana bertalu-talu meledak seketika . . . tetapi sedetik kemudian diiringi suara seperti besi panas dimasukkan ke air mak peeeest . . . salah sasaran.
Lega rasanya ternyata yang disangka gundul tadi adalah bathok klopo segar ditancapkan ke potongan bambu dan ditanam ditengah blumbang rimbun dikelilingi tanaman air. Sehingga seperti kepala orang lagi bersembunyi diantara tanaman.
Slamet slamet slamet . . .
Makasih Mbah Man . . .
Mercon blanggur kecewa karena ternyata sing gundul iku orang orangan sawah...tapi dah wis kadung mercone disundut....dadi munine tewalik diawali dengan....."Peeeest...bleeeng...jiiidheeer" ..persis seperti suara meriam Si Jagur sing dipajang dikota tua Jakarta...
Hapusruuuuuuaame . . . ngalahkan pasar kebanyakan penjual dari pada pembeli . . . cang kacang kacang
Hapus.....hehehe....ternyata benar pengelihatan mata hati Anjani dari gandok sebelah.........
Hapus......orang itu benar - benar adalah Ki Rangga Adiwa Swarna ( singkatan gelarnya sama = Ki RAS.....).....
....hehehe......
Matur nuwun sanget Mbah_Man.
Dimohon para CA/MEN tidak perlu kawatir.....yang hangus terbakar itu pohon keluwih di tlatah padepokan Sapta Dahana.
Hapus...pohon keluwih yang ada di Sidoardjo sekarang ini justru sedang sangat subur.....penuh bunga dan buah.....
.....hehehe.......
Dan yang perlu dikhawatirkan itu mercon blanggur...bisa membuat jantung dak dik duk....cung kacung kacung..hehehe
HapusWah,pagi2 pulang gowes di jalan tol Caruban arah nDumpil, eh disuguhi sarapan rontal mantabs sekali.
BalasHapusMatur nuwun sanget Panembahan.
Wah,pagi2 pulang gowes di jalan tol Caruban arah nDumpil, eh disuguhi sarapan rontal mantabs sekali.
BalasHapusMatur nuwun sanget Panembahan.
matur nuwun dobelannya p. sri
HapusMatur nuwun sanget Mbah Man🙏🙏
BalasHapusmatur-nuwun mBah-Man, atas rontalipun.
BalasHapuswahhh siapa itu Resi Mayangkara atau Kanjeng Sunan ataaauuu ... hmmm mbah man memang selalu punya kejutan .... matur nuwun sanget mbah man .... semoga selalu sehat ...
BalasHapusGardu perondan itu melihat Gendruwo....
BalasHapusMatursuwun mbah mandrake & dalang yv wedaran
Geng enjing...
BalasHapusNgliler otw pabrik oleh sarapan wedaran...
Matur nuwun atas wedaranipun mbah man :)
Matur nuwun sanget mbah Man. . . dados tambah penasaran. . .
BalasHapusMatur nuwun Mbah Man, ternyata 1 Oktober ada wedaran ..... tetap semangat !
BalasHapuswes...pokoke leb godhek... ayo lanjut mbah Man..
BalasHapusMatur nuwun mBah Man atas wedharannya... Ikut penasaran, siap sosok yang menolong Ki Rangga Agung Sedayu...
BalasHapusMatur suwun mbah man
BalasHapusHari batik bisa jd bahan filosofi di STSD maupun JJYT
BalasHapusMisal yg sdh terkenal kyai gringsing diulas ttg makna, perbawa dll ttg arti wa sifat batik gringsing
Di lain kesempatan ada pendekar atau sultan atau sunan menyukai batik yg lain, bisa diungkapkan filosofi batik yg dipakai dihubungkan sifat pemakainya
Mungkin juga batik pd ikat kepala Jaka Raras memiliki filosofi/ makna tertentu sehingga kebal senjata
Nuwun
Shobâhulkhoir. Pagi pagi mampir, masih sepi tamannya Mbah_Man?
BalasHapusHo-oH
HapusHo-oH
Hapusmatur nuwun dobelannya
HapusBlaik.....mbok wis mari wingi
HapusCempulek kumat mening
Keprimen ya?
Sinyal lemot ndeyan sing marakna
Kerinduan pd kisah asli ADBM akan terpenuhi jk tokoh seperti Waskita, Untara, Widura, Gede Menoreh, Sabungsari dll tetap ditampilkan. Hal ini menjadi benang merah dg kisah lanjutan. Nuwun
BalasHapusmatur suwun atas sarannya.
HapusBener, Mbah_Man. Memang kangen juga dg tokoh-tokoh lainnya. Kecuali Sidanti dan Ki Tambakwedhi, karena kesuanya sudah tawes... eh tewas..🤓🤓🤓
HapusKesuanya... maksudnya keduanya.🙏
HapusWow .... hebat !!! Apakah Ki Rangga Agung Sedayu telah menemukan kunci tuk menutup kelemahan dari puncak ilmu pengangengangennya .... makasih Ndoro Mbah Man ....
BalasHapushaddeh bikin kepo ae si mbah
BalasHapusRebu...jadwal wedaran
BalasHapustansah manganti2 nganti deg deg plas
Kalau melihat cara berdiri tegak dengan kedua kaki merenggang didepan pohon keluwih yang hancur sepertinya orang itu masih muda dan gagah, kalau Kiai Tanpa Aran dan Eyang Mayangkara tidak bisa berdiri tegak karena sudah sepuh dan sedikit sudah bungkuk, dan kalau Rara Anjani tidak mungkin karena wanita agak saru kalau berdiri dengan merenggangkan kaki, yang tersisa dan sudah diketahui berada di gunung tidar... bisa jadi si Sukra alias Gatra Bumi???..yang sudah memiliki ilmu Pasak Bumi ....hehehe
BalasHapusKi Adiwa S, apakah Sukra sudah jadi pemborong bangunan? Pasak Bumi=Paku Tanah,Ki? 😅😅
HapusBetul Ki Zaini ....apakah dirumah ada yang bocor karena saat in sudah masuk musin hujan,... sedia lilin sebelum gelap....hehehe
HapusRaden Mas Rangsang....menyusul Anjani......
BalasHapusOpo mesih ora ikhlas...koq disusul....
Hapus....cemburu ya...????
Hapus....hehehe.....
Ora...
Hapustinggal ngenteni surat kekancingan ae.....
....hehehelf....
Tapi bisa jadi Raden Mas Rangsang yang menyusul Rara Anjani, karena Rara Anjani waktu pergi membawa harta Raden Mas Rangsang yang berharga....yaitu janin yang tersimpan diperut Rara Anjani...bukan begitu Ki..😆😆😆
HapusBenar sekali Ki........saat ini Ki RAS asli masih berusaha untuk mengatur kemantapan hatinya di bilik sebelah.....persiapan menerima hadiah pertandingan, walaupun hanya ruunneeerrruuup.....
Hapus...hehehe.....
Runner Up tapi dapat pialanya dua....helm...helm...
Hapusojo dibahas lebih dalam.....hehehe
Maaf mbah mandrake, saya cuma membuka legenda.
BalasHapusDi lembah tidar ada juga sunan subakir konon sdh ada sejak demak bintoro
Nuwun.
Sunan Subakir itu ada di zaman Majapahit yang kedatangannya di intrograsi oleh Sabdapalon, dan usahanya sudah berhasil dengan berdirinya Mataram Islam dan beliau sudah almarhum dan hanya makam yang ada di gunung tidar, kalau tidak salah rombongan Ki RAS sempat nyekar dulu sebelum gelut..hehehe
HapusOoo.... ngoten
HapusBerarti Ki GM itu waréngnya
Sdh ditanggulangi doble koménnya dg sekali klik
Ting...... ^_°
Waréng niku napané Garéng Ki EH....???
Hapus...ben cepet dadi satus.....
....Tdk ush ditanggulangi doble koménnya .......boleh triple klik.......
....hehehe......
Siap 86
HapusKomen ini saya bikin triple klik
Wareng itu sebangsa toko ada yg jual jenis kelontong tp ada juga jenis yg jual rames
Btw kyai gringsing alias ki TM alias Raden TP hidupnya bisa ratusan tahun, mungkin kyai mayangkara juga ratusan tahun
Jd tdk kemungkinan kalo syeh subakir ikut juga ratusan tahun umurnya
Siap 86
HapusKomen ini saya bikin triple klik
Wareng itu sebangsa toko ada yg jual jenis kelontong tp ada juga jenis yg jual rames
Btw kyai gringsing alias ki TM alias Raden TP hidupnya bisa ratusan tahun, mungkin kyai mayangkara juga ratusan tahun
Jd tdk kemungkinan kalo syeh subakir ikut juga ratusan tahun umurnya
Siap 86
HapusKomen ini saya bikin triple klik
Wareng itu sebangsa toko ada yg jual jenis kelontong tp ada juga jenis yg jual rames
Btw kyai gringsing alias ki TM alias Raden TP hidupnya bisa ratusan tahun, mungkin kyai mayangkara juga ratusan tahun
Jd tdk kemungkinan kalo syeh subakir ikut juga ratusan tahun umurnya
Entuk cangkir plus payung cilik...
HapusYo wis Sunan Subakir sing nahan serangan bola api Kiai Damar Sasangka...dan perguruan Sapta Dahana diusir dari Gunung Tidar, karena tanpa izin dari Sunan Subakir ....hehehe..
Sabar mawon Kiaine......sekedap malih mpun bakal ketingal wudjute "satriyo dipingit" nika......
Hapus....hehehe.....
....hello Ki Gede Semangat ??? Mugi mugi tansah tånsåh pinåringån pêpayunganing Gusti Kang Måhå Wikan, têtêp winêngku sukå mulya basuki.
Salam,
mangojak
.....lho...???.....kan durung ana serah - terima....???
BalasHapus...hehehe....( semoga tidak doble koment)
sudah 51, sebentar lagi wedarannya.
BalasHapusAamiin.
52
Hapus#ngarepdotcom
53
Hapus#ngentenidotcom
54 tumut nyadong wedaranipun mbah man 😊
BalasHapusingak inguk ... muter taman bacaan dulu ... nyari yang jual kopi keliling ....
BalasHapusPakem Wedaran : Minggu - Rabu
BalasHapusiki wes Kemis koq durung ono ya......opo meh dihattrick jumat yo
Akur...dinten jumat pasti rem'ne pakem.....ciiitt😆😆😆
Hapus61 ..... nunggu komen 39 maneh ben genep 100
BalasHapus63 hadir
BalasHapusSugeng enjing...
BalasHapusSabar menunggu. . . .
BalasHapusgeng siyang
BalasHapusLanjutken .....
BalasHapusLanjutken ....
BalasHapusLanjutken .....
BalasHapusLanjutken ....
BalasHapuspisan maneh ... ben oleh rujak sak bakule ...
BalasHapusLanjutken ....
Termasuk sing dodol...
HapusMung wedok ta modali ben tambah gede usahane....
Mung lanang ???????......
Mung lanang.... ben gde anune??? Hehehe... lanjutken!
HapusMPRIIITTT!!!!....Hehehe....Ki Zaini belum baca woro woro di GS rupanya..😆😆
HapusKulo mpun nomer 99 kadose
BalasHapus. ...dereng Ki RK. ......sing doble mboten sida di etung........
Hapushehehe....
......
ayo 20 maneh .....
HapusHat trick sdh tercetak tripel klik
BalasHapusMatur kesuwun olih bebungah mug si cantik karo payung sarimin sekang ki RAS
Selamat anda lulus...silahkan payung sarimin dimainkan...hehehe
Hapusgeng sore....
BalasHapusSore....
HapusKi ZY ada 2 versi kah?
HapusMayuh sami sowan ki BK
BalasHapusBeliau kasil mboyong bakul & rujake
Trs selama perjalanan mendapat hiburan rombongan penari aneh bkn bende mataram tp gelarnya sdh terkenal "sarimin"
88
BalasHapusDen Sus
Den Mul
Den Suta
Den..... pinaringan gogrokan rontal Den.....
Masih stadium 5, menunggu stadium 6. Cukup kronis Den Baguuus 89.
Hapusgeng injang.....
BalasHapusMoga Mbah Man selalu diberi kesehatan
BalasHapusSemoga Allah SWT. senantiasa melimpahkan kesehatan, kebahagian, kedamaian hati dan kesejahteraan kepada Mbah_Man dan keluarga, kepada para sanak kadang semuanya . Aamin YRA.
BalasHapusKita, manusia , telah di Karuniai potensi yang sangat luar biasa dan tidak tertandingi oleh mahkluk lainnya. Karunia itu adalah "KECERDASAN RELIGIUS". Kecerdasan Religius inilah yang akan membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT. , dalam wujud penyerahan diri mutlak kepada NYA dengan landasan Iman yang bulat, utuh , suci murni.
Kedamaian hati akan membuahkan semangat juang yang tak kunjung padam,sabar ,tulus dan ikhlas.
Mugi mugi Pårå sanak kadang sutrêsnå padépokan “pelangisingosari” saha "Taman Bacaan Mbah_Man" ingkang dahat kinurmatan
tånsåh pinåringån pêpayunganing Gusti Kang Måhå Wikan, manêdyå wantah ora kêndat tansah éling lan manêmbah mring Gusti., satémah mawéh prabåwå hambabar wahyu kunugrahan suci, mugå-mugå têtêp winêngku sukå mulya basuki.*)
Aamin YRA.
*) contekan bebas dari tulisan Ki Punakawan.
Sak bejo bejane wong kang lali isih bejo wong kang eling lan waspodo....
Hapuseling marang gendak'ane...
waspodo marang bojone....
Aamiin YRA.
Hapusآمين يا ربّ العالمين
Hmmm..... rasanya spt pernah baca cempulek anu terjemahan
HapusKalo si Sobri itu kira" contekan terjemaha atau murni karangan bebas ki?
Colek ki BK sedang "BT" nggih?
.....Mang Ojak berusaha menulis sesuai paugeran ; yang ada tapak tangannya , adalah contekan bebas karya pujangga lain......
Hapus.....yang "pengalaman si Sobri".....itu memang murni pengalaman dan sekaligus "peringatan yang diterima atas niat yang kurang teguh" ......
......yang lainnya.......belajar menuliskan kembali apa kata alam....eh...maaf....apa kata tetangga dan kata pujangga.....
........hehehe..........
Salam.
Berusahalah menulis sesuai paugeran yang ada tapak tangannya..pasti tidak diplototi Kang UU ITE, dan sebaliknya kalau menulis melanggar paugeran maka tapak tangan itu akan menggaplok muka sendiri....hehehe
Hapus98
BalasHapus99
BalasHapus. . .
BalasHapusMboten usah di itung mas, mangke menawi sampun titi wancinipun, pun wedar piyambak
BalasHapusKowe siji aku siji
BalasHapusMung njajal bukan tripelan
HapusLha kuwe malah di etung mbaka 1
^_^
Hushh!!.....ojo gelut
HapusKowe siji aku siji....wes adil...😆😆😆
106
BalasHapusBonus pasca wedaran :-)