Selasa, 13 Desember 2016

TADBM 416_17

Terkejut Ki Rangga Agung Sedayu bagaikan disengat ribuan kalajengking. Dengan cepat dia bergeser setapak ke samping begitu melihat lawannya telah memusatkan nalar dan budinya untuk mengungkapkan ilmu pamungkasnya.

Namun sebelum Ki Rangga mempersiapkan diri untuk menghadapi ilmu pamungkas lawannya, tiba-tiba terdengar teriakan menggelegar dari tengah-tengah medan pertempuran.

Kedua orang yang sudah siap menghentakkan puncak ilmu mereka itu sejenak menjadi terganggu. Tanpa sadar keduanya telah berpaling ke arah suara teriakan menggelegar itu.

Di tengah hiruk pikuknya pertempuran yang sudah mencapai puncaknya, tampak dengan sebuah loncatan panjang Ki Swandaru menjauhi lawannya. Kemudian dengan sepenuh kekuatan yang terpusat pada telapak tangan kanannya, maka  Ki Swandaru telah  mengangkat cambuknya tinggi-tinggi sambil menyilangkan tangan kiri di dadanya. Sambil menggeram murid kedua orang bercambuk itu siap melontarkan puncak ilmunya.

Dalam pada itu, Pangeran Ranapati ternyata telah meloncat sambil berteriak menggelegar. Keris luk sembilan di tangan kanannya berpijar dan menyemburkan api yang siap menghanguskan lawannya.

Ki Swandaru dengan tatag menunggu saat yang tepat. Begitu lawannya meluncur di udara, cambuk yang telah diangkat tinggi-tinggi itu pun diputar sekali di atas kepala sebelum akhirnya dengan sebuah lecutan sendal pancing, ujung cambuknya menggeliat dan meledak.

Ledakan cambuk Ki Swandaru terdengar tidak begitu keras namun getarannya bagaikan mengguncang udara di medan pertempuran. Kekuatan yang dahsyat telah mengguncang pertahanan Pangeran Ranapati yang sedang meluncur di udara. Namun sebelum ujung cambuk itu meledak, Pangeran yang keras hati itu ternyata telah menghentakkan pula kekuatan yang tersalur pada senjatanya untuk membentur langsung kekuatan KiSwandaru yang tersalur lewat ledakan ujung cambuknya.

Yang terjadi kemudian benar-benar membuat setiap jantung yang hadir di lemah cengkar itu terlonjak kaget. Pangeran Ranapati telah terlempar ke belakang dan jatuh bergulingan di rerumputan yang mulai basah oleh embun dini hari. Sedangkan Ki Swandaru mengalami nasib yang tidak lebih baik dari lawannya. Tubuhnya terpental beberapa langkah ke belakang. Begitu kedua kakinya menginjak tanah, dengan sisa-sisa tenaganya Ki Swandaru mencoba untuk berdiri tegak. Namun tenaga wadagnya sudah tidak mampu mendukung lagi sehingga tubuhnya pun terhuyung-huyung beberapa langkah ke belakang sebelum akhirnya jatuh terlentang.

“Kakaang..!” hampir bersamaan terdengar jeritan dua orang perempuan.

Pandan Wangi yang sempat memperhatikan benturan itu segera menghentakkan kemampuannya sehingga lawan-lawannya yang tinggal tiga orang itu berloncatan menghindar. Kesempatan itu segera digunakannya untuk berlari ke tempat suaminya yang telah terbaring diam.

Sedangkan Sekar Mirah yang bertempur tidak jauh dari mbokayunya, segera memutar tongkat baja putihnya. Dua orang lawan yang berada di depan segera meloncat mundur. Namun serangan susulan putri satu-satunya Ki Demang Sangkal Putung itu telah menyambar dan meremukkan pundak salah satu lawannya.

Terdengar umpatan kotor dari mulut orang itu sebelum akhirnya dia jatuh terjerembab dengan pundak yang hancur.

Lawan-lawannya  yang lain segera  berloncatan menepi untuk menghindari senjata Sekar Mirah yang mengerikan itu. Dengan beberapa kali loncatan saja Sekar Mirah telah menyusul mbokayunya ke tempat kakak kandung laki-laki satu-satunya itu tergeletak tak berdaya.

Dalam pada itu, Ki Singawana Sepuh yang sempat menyaksikan  benturan antara muridnya dengan Ki Swandaru, jantungnya  bagaikan  terlepas dari tangkainya. Tanpa sadar kakinya bergerak memburu ke tempat Pangeran Ranapati terjatuh.

“Teja Wulung..!” seru Ki Singawana Sepuh sambil meloncat berlari. Sudah tidak dipedulikan lagi keberadaan lawannya.

Sedangkan Ki Rangga Agung Sedayu yang sempat memperhatikan sikap terakhir adik seperguruannya itu sebelum membenturkan ilmunya, menjadi berdebar-debar.

“Syukurlah Adi Swandaru telah mencapai tingkatan itu,” berkata Ki Rangga dalam hati.


Namun begitu benturan itu terjadi dan ternyata kedua-duanya terlempar jatuh, Ki Rangga pun segera ikut berlari menuju ke tempat adik seperguruannya itu  terjatuh.

58 komentar :

  1. Sugeng sonten Mbah Man .... matur nuwun sanget .... pas sedang duduk manis di taman ada wedaran rontal yang datang ....

    Alhamdulillah .... ceritanya makin buat penasaran ...

    Sabar dan tetep semangaaaat ....

    BalasHapus
  2. Matur nuwun mbah, sampun wedaran sore. Triple mbah
    ☺☺

    BalasHapus
  3. Matur nuwun mbah_man, tas maghrib'an ono rontal...deg degan lihat swandaru...tapi ono ki ras gantine kiai gringsing..

    BalasHapus
  4. Matur nuwun sanget Mbah Man....

    Sepertinya Ki Singawana Sepuh ngeri juga adu ilmu pamungkas dengan Agung Sedayu....karena sudah menysksikan ilmu pamungkas Swandaru yang mungkin ukurannya belum sesempurna dari Agung Sedayu tapi efeknya begitu hebat dia saksiksan...hmmm Mungkin aku akan mati bila aku paksakan membentur ilmu puncak Agung Sedayu..adik seperguruannya saja sudah begitu hebatnya...eng ing eng...Ki Singawana Sepuh kabur sambil memboyong tubuh Teja Wulung...agul agul Mataram gitu lho.....😆

    BalasHapus
  5. Iki koyo pasingsingan nylametke lowo ijo

    BalasHapus
  6. Matur nuwun Mbah Man, luar biasa .....

    BalasHapus
  7. Lah...rak ora sida tawuran tenanan tho??? iku marga Ki RAS lan Ki SWS pada kepencut karo grup qosidahan-ne Ki Lurah....

    ...sugih tanpa banda ...ngluruk tanpa bala....menang tanpa ngasorake...

    ....jreng...jreng....nek cara bisnis saiki : ....???

    BalasHapus
  8. matur nuwun mBah Man,atas rontalnya.

    BalasHapus
  9. Sama-sama ..... SG VS RNP... Sama-sama tumbang.....

    BalasHapus
  10. Ilmu Swandaru masih dibawah selapis dari Pangeran Ranapati karena efek benturan yang terjadi dan setelah dilakukan olah TKP ternyata Swandaru "Terpental" dan tidak lebih baik dari Pangeran Ranapati yang hanya "Terlempar" dan berguling guling....walaupun teriakan orang terdekat sama sama terkejut...."kakaang..!"......"Teja wulung..!"...demikian hasil olah TKP....dan para korban sudah dibawa ke RS terdekat...dalam peliputan ini semua awak media pakai helm untuk menghindari sambitan batu gelap.....Lemah Cengkar 141216 8.45...sret mblayu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekalian dihubungi Dokter Ahli Penyakit Dalam

      Hapus
    2. SG leno ..... PW bersandar ke AS ... lengkap sudah

      Hapus
    3. Pas mas aryo...dadi lamunan Ki Gede untuk bermantukan AS terwujud dan AS dapat hak penuh 2 wilayah Manoreh dan Sangkal Putung dan tidak ada hambatan AS dalam mengemban tugas wara wiri karena sudah memiliki aji pangrupak jagad...hehe

      Hapus
    4. Dan seandainya terjadi SM balik ke Sangkal Putung dan PW pulang ke manoreh dan AS menjununjuk ketua umum harian di Sangkal Putung Ki Widura dan Ketum harian di Manoreh Ki Jayaraga dan GL menjadi Jubir dan menempati rumah dinas bekas rumah AS....hehehe...nuwun sewu Mbah Man hanya berangan angan 🙏🙏🙏

      Hapus
  11. Kasian juga dg Ki Swandaru baru sembuh dari luka lamanya sudah terluka lagi klhtn yg skrg ini lebih parah sehingga Nyi PW nti makin lama berdomisili di Menoreh, dasar masih ber e-KTP di sana.

    BalasHapus
  12. …………“Ki Rangga…masihkah Ki Rangga menginginkan untuk menangkap Tejo Wulung?” .Terdengar nada suara Ki Ageng Selogilang menantang.
    “Ketahuilah Ki Ageng, tugasku adalah membawa orang yang menyebut dirinya Pangeran
    Ranapati ke Mataram hidup atau mati. Tetapi saat ini ia sedang terluka parah. Demi HAM dan KEMANUSIAAN, silakan Ki Ageng untuk mengobatinya, dalam waktu paling lama dua pekan ke depan aku pastikan bahwa aku akan menjemputnya…”

    Merah padam wajah Ki Ageng Selogilang , teriaknya lantang dengan dilambari ajian Singo Kurdo …
    “Baiklah Ki Rangga….kita akan bertemu lagi di TABDM jilid 417….”

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sambil menunggu pertempuran Agung Sedayu dan Singawana Sepuh di leg ke 2 dijilid 417 dan untuk memanfaatkan sisa halaman 416 yang masih kurang lebih 20 halaman lagi apa yang terjadi atas diri Swandaru yang "Terpental" dan ambruk ada teriakan yang cukup membuat kita bertanya tanya...."Kakaang..!!
      teriakan panjang yang mengunakan double "a" berbeda dengan teriakang "Teja Wulung..!!" walaupun jantung Ki Singawana sepuh seakan copot dari tangkainya....

      Pralayakah Swandaru?? karena yang kita ketahui Swandaru masih dalam perawatan di padepokan orang Bercambuk di Jati Anom...seandainya Swandaru pralaya PW jadi janda dan apakah Gupita masih mau menerima....ini dugaan seandainya saja dan berita ini hoax...

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Para mentrik pastinya tidak setuju kalau AS yang menjadi mata keranjang tapi dalam hal ada alasan yang lebih mendasar seandainya AS berpoligami karena ingin ikut melindungi PW yang sudah rondo bekas istri adik seperguruan dan SM sepertinya setuju agar kakak iparnya dan keponakannya ada yang menjaga....mengingat sebenarnya Swandaru tahu bahwa PW mencintai AS tapi karena AS sudah menjadi milik SM adiknya maka Swandaru sebagai kakak tak rela AS kelain hati, dan Swandaru berusaha menjegal percintaan itu dengan nengajukan diri dan menyampaikan keinginan untuk melalui AS sebagai makcomblang dan AS walaupun berat menerima tugas itu utk menyampaikan keinginan Swandaru dan PW menerima dengan sedih dimana saat Itu SM yang kebetulan kangen dgn AS menyusul ke manoreh ditemani Ki Sumangkar gurunya...dan ternyata berdua AS dsn PW yg sedang menangis terpegrok oleh SM sehingga terjadilah salah paham pertama...dan salah paham kedua dilanjutkan dengan adu mulut disanggar karena Anjani menaruh hati juga PW sebenarnya cemburu dgn Anjani yg begitu berani menyatakan cinta sedang PW hanya bisa berdiam mengubur cinta pertamanya....ahhh sungguh malang nasib PW itu....the end

      Hapus
    4. Nuwun sewu Mbah Man atas jari jari yang celutak ini mencet tut tanpa editan...🙏🙏

      Hapus
    5. Ndak papa Ki Adi....Alhamdulillah Ki Satpam sudah menang 2 - atas Ki Gajah Seto....

      Hapus
    6. ...maksudnya mengang 2 - 1 ...untuk yang lusa mudah mudahan 2 - 0 hihihi....

      Hapus
    7. Di Leg kedua ini yang sangat menegangkan bertempur dikandang Singawana Sepuh yang hanya cukup membobolkan 1-0 saja singawana sepuh sudah bisa memupuskan harapan...semoga cukup dengan hasil seri atau menang itu lebih baik sehingga Ranapati bisa diboyong ke Mataram....

      Hapus
    8. Ah lupa tulis ha ha he he nya hihihi

      Hapus
  13. Boleh2 aja PW kembali ke RAS, tapi tunggu dulu tkoh SG dimatikan, setelah PW janda eng ing eng...., mengharap loNtar turun sinambi nunggu Indonesia vs Thailand, suwun mbah Man...

    BalasHapus
  14. seandainya kalah dari Thailand ,gpp ada tombo dr mBah Man....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata menang Ki Widi 2-1 jadi Mbah Man prei seminggu untuk mencari wangsit yang pasti akan nasib Swandaru...hehe

      Hapus
  15. Kayaknya Mbah man habis nonton bola jadi nggak wedaran hari ini

    BalasHapus
  16. Semangat pagi
    Ingak-inguk mbok menowo ono wedaran
    Sabar menunggu lanjutan yg semangkin bikin penasaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh tip ex ....hihihi...

      Hapus
  17. Wedaran rebu drg ono
    Kemis drg ono
    Bonus kemenangan Indonesia jga drg ono
    Kudu panen dino iki

    BalasHapus
  18. Tutuge suk Jemuwah Kliwon....Nunggu Swandaru menghilang sehabis pertempuran mungkin lebih aman. Tinggal nunggu nunggu Bang Thoyib.....

    BalasHapus
  19. SAbaaaar canmen sekalian ...sabaaar ... masih euphoria menang 2-1 jadi ayem duluuu ....

    Sepertinya sore ini ada rontal gemrojok untuk temen ngopi soree ...
    Hehehehe ngarep.com ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin wifi di tempat mBah Man sdg ada kendala...jdi kesulitan utk wedaran

      Hapus
    2. Iya mungkin Mas Aryo ....sehat sehat terus tho Mas Aryo ??

      Hapus
  20. Hebat mbah Man bikin penasaran ...

    BalasHapus
  21. hmm "sungguh mati aku jadi penasaraaa aaan" kata bang Rhoma ... sugeng siang sedoyo ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi ingin BERKELANA..meski tiada yg tahu kemana kupergi

      Hapus
    2. walaupun adanya di ujung dunia
      aku kan ke sana tuk mendapatkan rontalnya ....

      Hapus
  22. Balasan
    1. Judul lagu Deg Deg Plas....dari Koes Plas.

      Lirik :
      Pernah kucium remas tujuh belas
      Suatu hari waktu didalam kelas
      Seakan kulupa tiada bernapas
      Ku merasa terbang
      Hati ku Deg deg plas
      Deg deg plas

      Kutaktau kutaktau....oooooo
      Kujemu....!!

      Geng enjang....sabaaar...semangat


      Hapus
  23. Turut prihatin atas musibah yang dialami Swandaru atas benturan ilmu yang begitu hebat dan membuat tercengang karena dijilid inilah Swandaru baru mengeluarkan ilmu puncaknya karena baru bisa menghatamkan buku perguruan Windijanti dimana dijilid jilid sebelumnya Swandara hanya mdngandalkan kekuatan wadagnya yang memang ngegerigis karena kemalasanya untuk mengelola kekuatan tenaga dalam karena syararnya harus patigeni dan Swandaru memang sangat enggan dengan persyaratan ini karena tidak kuat tahan lapar dan takut kurus pategeni yang hanya dijalankan hanya pada bulan Rhomadhan saja karena wajib hukumnya....

    Tapi Agung Sedayu cukup bangga akhirnya karena Swandaru sudah bisa memiliki ilmu pamungkas itu kalau tidak apa yang akan terjadi....

    BalasHapus
  24. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  25. siapa pengganti patih mataram bila ki JM Palastro

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.