“Bagaimana Ki Gede?” kembali
terdengar suara orang di atas tanggul itu, “Mengapa Ki Gede diam saja?” orang
itu berhenti sejenak. Lanjutnya kemudian, “Ki Gede tidak perlu menghunus pusaka
kebesaran Tanah Perdikan Matesih. Tidak akan banyak berarti bagiku.”
“Sombong!” sergah Ki Gede
dengan serta merta. Namun dalam hati Ki Gede mengakui ketajaman mata orang itu.
Maka katanya kemudian sambil melepaskan pegangan pada hulu kerisnya dan
menunjuk ke arah orang itu, “Turunlah! Jangan menjadi pengecut yang hanya
berani bertempur dari atas tanggul. Jika Ki Sanak tetap bertahan, jangan
salahkan aku jika aku akan memaksamu turun dengan caraku.”
“O?” terdengar orang itu
kembali tertawa, tawa yang memuakkan, “Tidak ada seorang pun yang dapat memaksa
aku untuk turun dari tanggul ini. Ki Gede Matesih pun tidak,” orang itu
berhenti sejenak. Lanjutnya kemudian, “Kalau Ki Gede tidak percaya, silahkan!
Aku berjanji tidak akan menggerakkan tubuhku untuk melawan atau pun menghindar,
walaupun hanya ujung ibu jari kakiku.”
Kata-kata itu benar-benar
telah membuat darah Ki Gede mendidih. Rasa-rasanya kemarahan Ki Gede telah
sampai ke ubun-ubun. Sebuah penghinaan yang luar biasa telah dengan sengaja
ditujukan kepada dirinya, penguasa tertinggi Tanah Perdikan Matesih.
Dengan menggeram marah Ki
Gede segera memusatkan segenap nalar dan budinya untuk mengungkapkan puncak
ilmu warisan turun-temurun leluhur Perdikan Matesih. Sebuah ilmu yang bersumber
dari perguruan Pandan Alas dari cabang Gunung Kidul. Namun dalam
perkembangannya, sepeninggal Ki Demang Sarayudha, murid pertama Ki Ageng Pandan
Alas, ilmu cabang perguruan Ki Pandan Alas itu telah mengalami kemunduran yang cukup
memprihatinkan.
Segera saja Ki Gede bergeser
ke samping setapak. Wajahnya terangkat dan matanya menjadi redup setengah
terpejam. Disalurkan segala tenaganya yang dilambari dengan pemusatan pikiran
untuk kemudian meletakkan satu tangannya di atas dada, sedangkan tangan lainnya
menjulur ke depan lurus-lurus. Itulah suatu sikap untuk melepaskan ilmunya yang
dahsyat, ilmu pamungkas Cundha Manik dari Perguruan Pandan Alas.
Orang di atas tanggul itu
terkejut begitu menyadari Ki Gede telah mengungkapkan ilmu pamungkasnya. Namun sebagaimana
janji yang telah diucapkan sebelumnya, orang di atas tanggul itu tidak akan menggerakkan tubuhnya untuk melawan atau pun menghindar, walaupun hanya ujung ibu
jari kakinya.
Sejenak kemudian terdengar
teriakan menggelegar dari Ki Gede. Tubuhnya melesat bagaikan tatit yang
meloncat di udara. Tangan kanan yang terjulur lurus itu dengan kekuatan penuh
menghantam dada orang yang berdiri di atas tanggul itu.
Akibatnya sangat dahsyat. Tubuh
Ki Gede bagaikan membentur dinding baja setebal satu jengkal. Kekuatan yang
tersalur pada telapak tangan kanannya membalik membentur dadanya sendiri
sehingga tubuhnya terpental ke belakang dan melayang jatuh terjerembab di tanah
yang berdebu. Terdengar sebuah keluhan pendek sebelum akhirnya Ki Gede jatuh pingsan.
Sedangkan orang yang berdiri
di atas tanggul itu sejenak bagaikan membeku di tempatnya. Walaupun kekuatan
aji Cunda Manik itu tidak mampu menggetarkan tubuhnya, namun untuk beberapa saat jalan nafasnya terasa bagaikan telah
tersumbat.
“Sayang,” desis orang itu
sambil menarik nafas dalam-dalam untuk melonggarkan dadanya, “Aji Cunda Manik
ini tinggal kulitnya saja. Seandainya Ki Gede mampu mendalami dan mematangkannya,
menghadapi orang yang menyebut dirinya Raden Mas Harya Surengpati itu bukanlah suatu hal yang menakutkan.”
Dengan perlahan orang itu
pun kemudian melangkahkan kakinya menuruni tanggul.
“Seandainya Ki Ageng Pandan
Alas masih hidup dan beliau sendiri yang melontarkan Aji Cunda Manik ini, aku
tidak yakin kalau aku akan mampu bertahan,” gumam orang itu kemudian sambil
melangkah ke tempat Ki Gede terbaring.
Sesampainya orang itu di
sebelah tubuh Ki Gede, segera saja dia mengambil tempat di sebelah kirinya dan
kemudian duduk bersila di atas tanah yang berdebu.
Untuk beberapa saat orang
itu masih merenungi tubuh Ki Gede yang terbujur diam. Kemudian dengan perlahan
dirabanya pergelangan tangan Ki Gede,
kemudian berpindah ke dada dan terakhir orang itu memiringkan tubuh Ki Gede untuk
meraba punggungnya.
“Untung hanya pingsan saja,”
desis orang itu, “Tidak ada luka dalam. Semoga ini menjadi pelajaran bagi Ki
Gede untuk memacu semangatnya dalam mendalami dan menyempurnakan ilmu
kebanggaan perguruan Pandan Alas ini.”
Sambil mengangguk-anggukkan
kepalanya, orang itu pun kemudian mulai memijat tengkuk Ki Gede. Sejenak kemudian,
terdengar keluhan tertahan yang keluar dari mulut Ki Gede.
“Ki Gede,” desis orang itu
perlahan ketika melihat Ki Gede mulai membuka kedua matanya, “Tidak ada yang
perlu dirisaukan. Anggap saja apa yang baru saja terjadi ini adalah bentuk dari
perkenalan kita.”
Ki Gede yang belum menemukan
kesadarannya secara utuh itu tidak menjawab. Pendengaran dan penglihatannya
belum pulih dan bekerja sebagaimana biasa. Sementara dadanya terasa nyeri dan tulang-tulang rusuknya bagaikan
berpatahan.
“Duduklah Ki Gede,” bisik
orang itu sambil membantu menyangga punggung Ki Gede.
Ki Gede masih berusaha
memperjelas penglihatan kedua matanya. Dengan mengerjap-kerjapkan kelopak kedua
matanya beberapa kali, akhirnya penglihatan Ki Gede pun menjadi semakin terang
dan jelas.
Begitu kesadarannya mulai
pulih kembali, tanpa sadar Ki Gede telah berpaling. Namun alangkah terkejutnya Ki Gede. Darahnya bagaikan
tersirap sampai ke ubun-ubun begitu kedua matanya menatap wajah
orang yang berada di sebelah kirinya itu.
Matur-nuwun mBah-Man, atas dobelannya.
BalasHapusSembunyi dibelakang Ki widiaxa....
Hapus......Darahnya bagaikan tersirap sampai ke ubun-ubun........
Hapus"Tuan...apakah....apakah ...apakah benar Tuan ini yang bergelar Ki Gede Sabar....??? Suara Ki Adi terdengar ragu ragu...
...hehehe....antena terganggu ulah Ki Sapu Angin kemarin siang....wedaran agak terlambat....
....dan hanya dapat ditangkap siarannya via aji pemeling...
#www.ngapuntenembahmanmugamugasesukmecungulpitunggerbong.com...hehehe...
.......setelah terdiam hampir duabelas jam...terdengar suara tertawa ...renyah, bening....
Hapus....itu betul sekali....betul sekali Ki Adi.....
....perkenalkan, saya adalah Ki Gede Sabar yang penuh semangat....
....hehehe.....suara tertawa itu lenyap...bersamaan dengan terbitnya mentari...
Heh!!!....Benarkah aku berhadapan dengan Raden Pamungkas??
BalasHapusHehehe....ngapunten Mbah Man...sekedar tebak-tebak buah manggis...memang agak sedikit kurang sabar menanti kedoknya Kiai Tanpa Aran ini....
Matur nuwun sanget Mbah Man🙏🙏👍👍
Akhirnya.....aliran ilmu Gunung Kidul muncul kembali, meski msh level kulit
BalasHapusHore...akhirnya menchungul juga jagoan gunung kidul..dengan Aji Cunda Maniknya....udah Max Aryo ganti ID lama "Pandaalas" ae....dari pada pake ID Raden Mas Aryo Surengpati....yang sedang diselidiki pergerakanya...bukan begitu Ki P Satpam??....hehehe
Hapuswah...kudu nyuwun SIM (Surat Ijin Menyamar) dumatheng mBah Man
HapusHehe... Mbah Man sudah mengeluarkan SIM (Surat Izin Makar) soale dari Trah SSL...nanti terkait lho...jangan sampai cacat seperti nama Pasingsingan...mendingan jadi mertua Mahesa Jenar saja Ki Ageng Pandan Alas...
Hapushehehehehe harus ada bubur merah putih untuk ganti nama ...
Hapustebak tebak juga.... sepertinya dekat daerah Banyubiru...
BalasHapusMa' kasih mbah Man.... nostalgia Naga Sasra Sabuk Inten.....
BalasHapusmatur nuwun dobelan rontalnya Mbah Man ....penasaran terus ... alhamdulillah wedaran juga dateng terus ... matur nuwun Mbah Man .
BalasHapusHaduh...jadi deg-deg-an sekaligus penuh harap agar segera Ki Gede Matesih dibimbing mematangkan ilmunya....
BalasHapusMaturnuwun Mbah...
Aji Cunda Manik milik Ki Ageng Pandan Alas timbul lagi ... wah, benar-benar harus bongkar koleksi bapak SH Mintardja nih, biar nyambung. tengkyu Mbah Man ... benar-benar Jas Merah, Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah
BalasHapusMatur nuwun mbah_man, Sore sore tas mancal mulih oleh rontal, keno aji Cunda manik langsung eling Roro Wilis.... hehe
BalasHapusAda hikmahnya pertemuan Ki Gede dg orang tsb. Mungkin saja setelah kejadian ini ilmu Ki Gede dapat meningkatkan Ilmu warisan leluhurnya yg menurut orang misterius itu ilmu Ki Gede saat ini jauh menurun dibandingkan leluhur Ki Gede..
BalasHapusaji cunda manik sayang cuma kulitnya aja.... blm mampu menembus Aji Bolot Sekilan ....
BalasHapusMakin penasaran saja nich. Ki Gede terkejut sebab wajah orang tsb mengerikan. Mungkin pakai topeng ya. Eh cuma menduga.
BalasHapusMakin penasaran saja nich. Ki Gede terkejut sebab wajah orang tsb mengerikan. Mungkin pakai topeng ya. Eh cuma menduga.
BalasHapusKi Gede terkejut karena suara org itu .... dobel komen.. seperti ada echo nya....
HapusSeharian tidak ada hujan, tetapi banjir susulan masih terjadi.
BalasHapusDua rontal masih bisa digelontorkan dari Padepokan Sekar Keluwih.
Matur suwun anembahan... mugi tetep sehat....
Tenane paklik..2 rontal lgi
HapusRontal meluncur pakai perahu karet Ki Satpam?. Hati" teles.
HapusKi Ageng Pandan Alas punya murid Demang Surayuda dan murid sekaligus cucu yaitu Roro Wilis. Bagaimana ilmu cabang Pandan Alas bisa dikuasai ki Gede, juga apakah keris yg dibawa itu Kyai Sigar Penjalin ...wah tambah penasaran nunggu wedaran rontal mbah Man
BalasHapusMatur nuwun Mbah Man, dobel, mantab lah !
BalasHapusMungkin juga Ki Gede itu anaknya Ki Demang Sarayuda, biar agak nyambung silsilahnya Ki Dio atas serapan Aji Cunda Manik yang dimiliki Ki Gede, dan keris Sigar Penjalin mungkin diwarisi ke Roro Wilis....karena keris itu juga yang diserahkan oleh ibunya, sebagai bukti bahwa dia cucu Ki Ageng Pandan Alas untuk mencari kakeknya....kalau ga salah,dan salah betul hanya Mbah Man yang tahu, dan canmen disini wajib harus ikhlas menerima rasa penasaran saja....hehehe ..ngapunten Mbah Man
BalasHapusTernyata ada dobel wedaran hari ini. Matur nuwun mbah.
BalasHapushmmm...keris sigar penjalin, Aji Cunda manik, aji Sasra Birawa, Aji tameng waja...mulai muncul
BalasHapussepertinya Mbah man akan mempertemukan ajian2 dahsyat
mantaf... beberapa hari tidak nginguk gandok ternyata ada rapelan 5 wedaran... maturnuwun mbah Man
BalasHapusMenurut pakem, iki dino wedaran (Senin - Seloso - Kemis)
BalasHapusMonggo mBah dipun wedar kemawon...mangke mambu nek disimpen terus
Setujuuu biar tidak mambu ...hehehehe .... siap siap nampi wedaran lagi ...
HapusHadir, menjelang tanggal 15 Februari ..... tetap semangat !
BalasHapusIni hari Selasa tenang. Besok nonton orang mencoblos. Minta tlg pada Ki Waskita membuat "suara" semu untuk salah satu pasangan paslon, bisa ya? Agar cukup satu putaran saja. Di Taman Bacaan Mbah_Man ada TPS?
BalasHapusAda Ki Zaini Yacub
HapusTapi di sini yang ada baru pendaftaran, belum pencoblosan.
Siapa yang berkenan pesan STSD jilid 03 satu buku format PDF lengkap dengan gambar sampul dan gambar dalam (kalau bisa), silahkan pesan ke email:
s_sudjatmiko@yahoo.com.au dengan mengganti donasi sukarela hehehehe
Monggooo mendaftar dulu baru mencoblos blos..
mbah man
Wah...mangke mlumpat2 critane mBah....stsd 2 nembe jilid 8
Hapusmboten Mas Aryo, jilid 03 dikirim setelah jilid 02 selesai diwedar. jadi masih ada waktu sekitar sebulan lagi
HapusSiap ...
Hapusjilid 9 jatah dinten Seloso, jam pinten diwedar mBah ?
Mahare pinten, Mbah_Man?
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusTolong diposting nmr rekeningnya, Mbah_Man.
HapusTolong diposting nmr rekeningnya, Mbah_Man.
HapusIh dobelan koment tanpa disengaja. Ma'aaaaaf.
BalasHapusIh dobelan koment tanpa disengaja. Ma'aaaaaf.
BalasHapusIh dobelan koment tanpa disengaja. Ma'aaaaaf.
BalasHapusIiiihhh.... kamu... biasa ya... dobelan koment tanpa disengaja.
BalasHapusMantaaaaaf.
Ah...aku suka deh dobelannya.....sengaja lagi dong...
HapusMaaknyusss...
Mantaaaap aja lah pokoknya .....
BalasHapusMantaaapppp
BalasHapusMantaaapppp
BalasHapusGeng injang... Geng liburan.
BalasHapusbeberapa calon Bhre di nusantara hari ini menunggu wahyu keprabon turun,
BalasHapussama dengan kami ... menunggu rontal diturunkan dari Padepokan Sekarkeluwih..
salam STSD 02_09
Sudahkah anda mencoblos???......
BalasHapuskan udah lebih dari setahun yg lalu Ki Lurah....
HapusIki salah mongso....seloso raoni wedaran..rebo isih tanda tanya
BalasHapusWah semakin seru ceritanya
BalasHapusTetep sabar dan semangaaaat ..... siap siap nunggu wedaran
BalasHapusHadir, pasca pilkada ..... tetap semangat !
BalasHapusHAdir Kamis Pagi ..... nyeruput kopi terus muter taman sebentar ... siapa tahu ketemu Kiai Dandang Wesi ...
BalasHapusPas betul Ki DP setelah ngopi muter taman, balik mampir ke dapur pasti ketemu Ki Dandang Wesi yang sedang semedi dan mengeluarkan asap aroma nasi uduk yang dicampur dengan daun Pandan Alas....
Hapushehehehehe ......sego kemepul tambah sambel tumpang ... hmmmm Ki Adiwaswa memang tahu yang enak enak
HapusIki salah mongso....seloso raoni wedaran..rebo isih raono...kemis rung ono tondo2
BalasHapusSabar Mas Aryo....Ki Gede yang terkejut sekarang pingsan lagi,sedang dalam perawatan....
HapusLeres Ki ADiwaswa ...sabaaar Mas Aryoo ... ki Gede Metasih tasih dereng siuman.... tasih kagettt ...
Hapussabaaaaarrrr... nenggo hari Jum'at.
BalasHapusnunggu jumlah komen sampai 3 digit
BalasHapusYang biasa double comment monggo dibebaskan, kesempatan terbatas untuk mencapai 3 digit atau 100 plus 1 comment...aya aya wae (aww)....hehehe
HapusMasih blm lepas dari bayangan semu. Harus di ruqyah dulu Ki.
HapusHadir kamis siang. Belum ada wedaran
BalasHapusHadir kamis malam. Belum ada wedaran
HapusIkut prihatin mendengar berita bahwa ada 4 dusun di Sidoardjo yang dilewati angin puting beliung .....
BalasHapusSemoga para sanak - kadang yang sedang mendapatkan ujian dengan adanya peristiwa tersebut senantiasa tetap tawakal, sabar dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Aamin YRA.
Semoga Mbah_Man dan seluruh keluarga sehat selalu.
Semoga keluarga besar Padepokan Sekar Keluwih senantiasa dalam lindungan, rahmat dan hidayah dari Allah SWT.
Aamin YRA.
Amiiin YRA ,,, semoga keluarga besar Padepokan Sekar Keluwih terlepas dari segala macam musibah dan gangguan
HapusAamin YRA
HapusHadir, Jum'at Mubarak ..... tetap semangat !
BalasHapusgeng-injang ,inguk'' di hari Jum,at.Ternyata blm ada Wedaran.Tetap sabaaaaarrrr.
BalasHapusHadir Jemuah barokah .... semoga semua diparingi Sehat ...
BalasHapusbaru 72 komen...kurang 28 lgi
BalasHapusmonggo sing gadah aji kakang kawah adi komen2..ndang ditamakne
Jumat barokah mugo mugo Ono rontal.... He-he-he
BalasHapusKomem ke 73
BalasHapusEh ke 74.
BalasHapusSugeng siang mugi2 Jumat Barokah wonten wahyu tumurun
Eh ke 74.
BalasHapusSugeng siang mugi2 Jumat Barokah wonten wahyu tumurun
Komem ke 73
BalasHapusNyoba komen dobel ah.....
BalasHapuskok gak bisa ya
HapusMas Satpam blm menguasai aji kakang kawah adi ari2....
HapusKalau masih muda memang tidak bisa.....coba minta tolong sama eyang kung....."eyang tolong enterin komentar cucu dong"...hasilnya pasti...tut..tut..bahkan mungkin bisa lebih dari dua tut.....
HapusOh ya yang pas komen diangka seratus dapat hadiah wejangan dari Kanjeng Sunan.....
hadiahe arupi nopo Ki Lurah ?
Hapussaking Kanjeng Sunan Bonang ?
inguk'' yang kedua....
BalasHapusMampir taman bacaan lagi habis sholjum ... wedaran belum ada .. mungkin menjelang magrib ada wedaran .... sekarang istirahat makan siang dulu ... ada yang minat semur ayam dan sambel bawang ?
BalasHapusKalau pake sambel bawang harus lauknya bebek goreng atau di angkringan Ki Bango Lamatan paling enak bango panggangnya kering karena dijemurnya dipunggung kebo....
HapusKebo Abang nggeh Ki Lurah? alias Mahesa Jenar....
HapusMampir ke taman ternyata yg hadir sudah banyak. Memang kelihatan ilmu penyabarnya sudah lumayan tinggi. Tetap semangat kawan!!!
BalasHapus87
BalasHapus88
BalasHapus89
BalasHapus90
BalasHapusinguk''ke 3....sabaaaaarrrr.
BalasHapus93
BalasHapus100 - 6.
BalasHapusSemoga mbah man selalu sehat.
BalasHapusCika
BalasHapusDetik2 menjelang angka ke 100
BalasHapusKulo nderek nambahi nomer 98
BalasHapus100
BalasHapusSampun 100 punjul 2 ... Mbah.
BalasHapusSebentar lgi wedaran
BalasHapusKomen wes punjul 100
Tapi mohon maaf, karena banyak komentar yang tidak sah dan dewan juri baru berembuk untuk mengambil keputusan, dan keputusannya sbb:
HapusKalau Mbah Man mau wedaran monggo, kalaupun tidak itu hak perogratif Mbah Man yang tidak bisa digangu dan digugat ...apalagi diogrok-ogrok...hehehe
saatnya mengetrapkan aji rog rog rontal Ki Lurah...
HapusDigabung dengan Aji rock n roll sambil guling-guling Ki Bhre....hehehe
HapusOjo2 wifene mBah Man ge trouble iki
BalasHapusOno puting beliung di Kademangan Krian 3 dusun kasak,kembang sore,Terung Kulon dan 1 desa Terung Kulon mugi" Padepokan Sekar Keluwih tidak terimbas, dan ikut prihatin untuk warga Kademangan Krian..
HapusSing keno deso terong...desa kluwih aman berarti
HapusAamin YRA....Pedepokan Goa Sungsing ilmune ngedap edabi....
HapusOjo2 wifene mBah Man ge trouble iki
BalasHapusmugi" mbah Man pinaringan sehat kawarasan
BalasHapus115 hadir di TB Mbah_Man.
BalasHapusmasih seperti kemarin...
BalasHapussabaaaaarrrr.
Terima Kasih Mbah Man
BalasHapus